بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- حٰمۤ ۚ ḥā mīmHa Mim
- تَنْزِيْلُ الْكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۙtanzīlul-kitābi minallāhil-'azīzil-'alīmKitab ini (Al-Qur'an) diturunkan dari Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui,
- غَافِرِ الذَّنْۢبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ الْعِقَابِ ذِى الطَّوْلِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ gāfiriż-żambi wa qābilit-taubi syadīdil-'iqābi żiṭ-ṭaụl, lā ilāha illā huw, ilaihil-maṣīryang
mengampuni dosa dan menerima tobat dan keras hukuman-Nya; yang memiliki
karunia. Tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah (semua
makhluk) kembali.
- مَا يُجَادِلُ فِيْٓ اٰيٰتِ اللّٰهِ اِلَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَلَا يَغْرُرْكَ تَقَلُّبُهُمْ فِى الْبِلَادِmā yujādilu fī āyātillāhi illallażīna kafarụ fa lā yagrurka taqallubuhum fil-bilādTidak
ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang
yang kafir. Karena itu janganlah engkau (Muhammad) tertipu oleh
keberhasilan usaha mereka di seluruh negeri.
- كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ
نُوحٍ وَّالْاَحْزَابُ مِنْۢ بَعْدِهِمْ ۖوَهَمَّتْ كُلُّ اُمَّةٍۢ
بِرَسُوْلِهِمْ لِيَأْخُذُوْهُ وَجَادَلُوْا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا
بِهِ الْحَقَّ فَاَخَذْتُهُمْ ۗفَكَيْفَ كَانَ عِقَابِkażżabat
qablahum qaumu nụḥiw wal-aḥzābu mim ba'dihim wa hammat kullu ummatim
birasụlihim liya`khużụhu wa jādalụ bil-bāṭili liyud-ḥiḍụ bihil-ḥaqqa fa
akhażtuhum, fa kaifa kāna 'iqābSebelum mereka,
kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu setelah mereka telah
mendustakan (rasul) dan setiap umat telah merencanakan (tipu daya)
terhadap rasul mereka untuk menawannya dan mereka membantah dengan
(alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran; karena itu Aku tawan
mereka (dengan azab). Maka betapa (pedihnya) azab-Ku?
- وَكَذٰلِكَ حَقَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّهُمْ اَصْحٰبُ النَّارِۘ wa każālika ḥaqqat kalimatu rabbika 'alallażīna kafarū annahum aṣ-ḥābun-nārDan
demikianlah telah pasti berlaku ketetapan Tuhanmu terhadap orang-orang
kafir, (yaitu) sesungguhnya mereka adalah penghuni neraka.
- اَلَّذِيْنَ يَحْمِلُوْنَ
الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهٗ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ
وَيُؤْمِنُوْنَ بِهٖ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۚ رَبَّنَا
وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَّعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِيْنَ
تَابُوْا وَاتَّبَعُوْا سَبِيْلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِ allażīna
yaḥmilụnal-'arsya wa man ḥaulahụ yusabbiḥụna biḥamdi rabbihim wa
yu`minụna bihī wa yastagfirụna lillażīna āmanụ, rabbanā wasi'ta kulla
syai`ir raḥmataw wa 'ilman fagfir lillażīna tābụ wattaba'ụ sabīlaka wa
qihim 'ażābal-jaḥīm(Malaikat-malaikat) yang
memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih
dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan
ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), “Ya Tuhan kami,
rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah
ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu
dan peliharalah mereka dari azab neraka yang menyala-nyala.
- رَبَّنَا وَاَدْخِلْهُمْ
جَنّٰتِ عَدْنِ ِۨالَّتِيْ وَعَدْتَّهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ
وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ
الْحَكِيْمُۙ rabbanā wa adkhil-hum jannāti
'adninillatī wa'attahum wa man ṣalaḥa min ābā`ihim wa azwājihim wa
żurriyyātihim, innaka antal-'azīzul-ḥakīmYa
Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau
janjikan kepada mereka, dan orang yang saleh di antara nenek moyang
mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang
Mahaperkasa, Mahabijaksana,
- وَقِهِمُ السَّيِّاٰتِۗ وَمَنْ تَقِ السَّيِّاٰتِ يَوْمَىِٕذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهٗ ۗوَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ wa qihimus-sayyi`āt, wa man taqis-sayyi`āti yauma`iżin fa qad raḥimtah, wa żālika huwal-fauzul-'aẓīmdan
peliharalah mereka dari (bencana) kejahatan. Dan orang-orang yang
Engkau pelihara dari (bencana) kejahatan pada hari itu, maka sungguh,
Engkau telah menganugerahkan rahmat kepadanya dan demikian itulah
kemenangan yang agung.”
- اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا
يُنَادَوْنَ لَمَقْتُ اللّٰهِ اَكْبَرُ مِنْ مَّقْتِكُمْ اَنْفُسَكُمْ اِذْ
تُدْعَوْنَ اِلَى الْاِيْمَانِ فَتَكْفُرُوْنَinnallażīna kafarụ yunādauna lamaqtullāhi akbaru mim maqtikum anfusakum iż tud'auna ilal-īmāni fa takfurụnSesungguhnya
orang-orang yang kafir, kepada mereka (pada hari Kiamat) diserukan,
“Sungguh, kebencian Allah (kepadamu) jauh lebih besar daripada
kebencianmu kepada dirimu sendiri, ketika kamu diseru untuk beriman lalu
kamu mengingkarinya.”
- قَالُوْا رَبَّنَآ
اَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَاَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا
بِذُنُوْبِنَا فَهَلْ اِلٰى خُرُوْجٍ مِّنْ سَبِيْلٍqālụ rabbanā amattanaṡnataini wa aḥyaitanaṡnataini fa'tarafnā biżunụbinā fa hal ilā khurụjim min sabīlMereka
menjawab, “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan
telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa
kami. Maka adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?”
- ذٰلِكُمْ بِاَنَّهٗٓ اِذَا
دُعِيَ اللّٰهُ وَحْدَهٗ كَفَرْتُمْۚ وَاِنْ يُّشْرَكْ بِهٖ تُؤْمِنُوْا
ۗفَالْحُكْمُ لِلّٰهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيْرِżālikum bi`annahū iżā du'iyallāhu waḥdahụ kafartum, wa iy yusyrak bihī tu`minụ, fal-ḥukmu lillāhil-'aliyyil-kabīrYang
demikian itu karena sesungguhnya kamu mengingkari apabila diseru untuk
menyembah Allah saja. Dan jika Allah dipersekutukan, kamu percaya. Maka
keputusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Mahatinggi, Mahabesar.
- هُوَ الَّذِيْ يُرِيْكُمْ اٰيٰتِهٖ وَيُنَزِّلُ لَكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ رِزْقًا ۗوَمَا يَتَذَكَّرُ اِلَّا مَنْ يُّنِيْبُhuwallażī yurīkum āyātihī wa yunazzilu lakum minas-samā`i rizqā, wa mā yatażakkaru illā may yunībDialah
yang memperlihatkan tanda-tanda (kekuasaan)-Nya kepadamu dan menurunkan
rezeki dari langit untukmu. Dan tidak lain yang mendapat pelajaran
hanyalah orang-orang yang kembali (kepada Allah).
- فَادْعُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَfad'ullāha mukhliṣīna lahud-dīna walau karihal-kāfirụnMaka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).
- رَفِيْعُ الدَّرَجٰتِ ذُو
الْعَرْشِۚ يُلْقِى الرُّوْحَ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ
عِبَادِهٖ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِۙrafī'ud-darajāti żul-'arsy, yulqir-rụḥa min amrihī 'alā may yasyā`u min 'ibādihī liyunżira yaumat-talāq(Dialah)
Yang Mahatinggi derajat-Nya, yang memiliki ’Arsy, yang menurunkan wahyu
dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara
hamba-hamba-Nya, agar memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan
(hari Kiamat),
- يَوْمَ هُمْ بَارِزُوْنَ ۚ لَا يَخْفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ ۗلِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ۗ لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِyauma hum bārizụn, lā yakhfā 'alallāhi min-hum syaī`, limanil-mulkul-yaụm, lillāhil-wāḥidil-qahhār(yaitu)
pada hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tidak sesuatu pun
keadaan mereka yang tersembunyi di sisi Allah. (Lalu Allah berfirman),
“Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” Milik Allah Yang Maha Esa, Maha
Mengalahkan.
- اَلْيَوْمَ تُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ ۗ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۗاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِal-yauma tujzā kullu nafsim bimā kasabat, lā ẓulmal-yaụm, innallāha sarī'ul-ḥisābPada
hari ini setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang telah
dikerjakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sungguh, Allah
sangat cepat perhitungan-Nya.
- وَاَنْذِرْهُمْ يَوْمَ
الْاٰزِفَةِ اِذِ الْقُلُوْبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِيْنَ ەۗ مَا
لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ حَمِيْمٍ وَّلَا شَفِيْعٍ يُّطَاعُۗwa anżir-hum yaumal-āzifati iżil-qulụbu ladal-ḥanājiri kāẓimīn, mā liẓ-ẓālimīna min ḥamīmiw wa lā syafī'iy yuṭā'Dan
berilah mereka peringatan akan hari yang semakin dekat (hari Kiamat,
yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan karena menahan
kesedihan. Tidak ada seorang pun teman setia bagi orang yang zalim dan
tidak ada baginya seorang penolong yang diterima (pertolongannya).
- يَعْلَمُ خَاۤىِٕنَةَ الْاَعْيُنِ وَمَا تُخْفِى الصُّدُوْرُya'lamu khā`inatal-a'yuni wa mā tukhfiṣ-ṣudụrDia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang tersembunyi dalam dada.
- وَاللّٰهُ يَقْضِيْ
بِالْحَقِّ ۗوَالَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ لَا يَقْضُوْنَ
بِشَيْءٍ ۗاِنَّ اللّٰهَ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُwallāhu yaqḍī bil-ḥaqq, wallażīna yad'ụna min dụnihī lā yaqḍụna bisyaī`, innallāha huwas-samī'ul-baṣīrDan
Allah memutuskan dengan kebenaran. Sedang mereka yang disembah
selain-Nya tidak mampu memutuskan dengan sesuatu apa pun. Sesungguhnya
Allah, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.
- ۞ اَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى
الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ كَانُوْا مِنْ
قَبْلِهِمْ ۗ كَانُوْا هُمْ اَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَّاٰثَارًا فِى
الْاَرْضِ فَاَخَذَهُمُ اللّٰهُ بِذُنُوْبِهِمْ ۗوَمَا كَانَ لَهُمْ مِّنَ
اللّٰهِ مِنْ وَّاقٍa wa lam yasīrụ fil-arḍi
fa yanẓurụ kaifa kāna 'āqibatullażīna kānụ ming qablihim, kānụ hum
asyadda min-hum quwwataw wa āṡāran fil-arḍi fa akhażahumullāhu
biżunụbihim, wa mā kāna lahum minallāhi miw wāqDan
apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi, lalu memperhatikan
bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu
lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak)
peninggalan-peninggalan (peradaban)nya di bumi, tetapi Allah mengazab
mereka karena dosa-dosanya. Dan tidak akan ada sesuatu pun yang
melindungi mereka dari (azab) Allah.
- ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانَتْ
تَّأْتِيْهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَكَفَرُوْا فَاَخَذَهُمُ اللّٰهُ
ۗاِنَّهٗ قَوِيٌّ شَدِيْدُ الْعِقَابِżālika bi`annahum kānat ta`tīhim rusuluhum bil-bayyināti fa kafarụ fa akhażahumullāh, innahụ qawiyyun syadīdul-'iqābYang
demikian itu adalah karena sesungguhnya rasul-rasul telah datang kepada
mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata lalu mereka ingkar; maka
Allah mengazab mereka. Sungguh, Dia Mahakuat, Mahakeras hukuman-Nya.
- وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مُوسٰى بِاٰيٰتِنَا وَسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۙwa laqad arsalnā mụsā bi`āyātinā wa sulṭānim mubīnDan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata,
- اِلٰى فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَقَارُوْنَ فَقَالُوْا سٰحِرٌ كَذَّابٌilā fir'auna wa hāmāna wa qārụna fa qālụ sāḥirung każżābkepada Fir‘aun, Haman dan Karun; lalu mereka berkata, “(Musa) itu seorang pesihir dan pendusta.”
- فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ
بِالْحَقِّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوا اقْتُلُوْٓا اَبْنَاۤءَ الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا مَعَهٗ وَاسْتَحْيُوْا نِسَاۤءَهُمْ ۗوَمَا كَيْدُ الْكٰفِرِيْنَ
اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍfa lammā jā`ahum
bil-ḥaqqi min 'indinā qāluqtulū abnā`allażīna āmanụ ma'ahụ wastaḥyụ
nisā`ahum, wa mā kaidul-kāfirīna illā fī ḍalālMaka
ketika dia (Musa) datang kepada mereka membawa kebenaran dari Kami,
mereka berkata, “Bunuhlah anak-anak laki-laki dari orang-orang yang
beriman bersama dia dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka.” Namun
tipu daya orang-orang kafir itu sia-sia belaka.
- وَقَالَ فِرْعَوْنُ
ذَرُوْنِيْٓ اَقْتُلْ مُوْسٰى وَلْيَدْعُ رَبَّهٗ ۚاِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ
يُّبَدِّلَ دِيْنَكُمْ اَوْ اَنْ يُّظْهِرَ فِى الْاَرْضِ الْفَسَادَwa qāla fir'aunu żarụnī aqtul mụsā walyad'u rabbah, innī akhāfu ay yubaddila dīnakum au ay yuẓ-hira fil-arḍil-fasādDan
Fir‘aun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), “Biar aku yang membunuh
Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya aku khawatir
dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi.”
- وَقَالَ مُوْسٰىٓ اِنِّيْ عُذْتُ بِرَبِّيْ وَرَبِّكُمْ مِّنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَّا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ wa qāla mụsā innī 'użtu birabbī wa rabbikum ming kulli mutakabbiril lā yu`minu biyaumil-ḥisābDan
(Musa) berkata, “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu
dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada
hari perhitungan.”
- وَقَالَ رَجُلٌ مُّؤْمِنٌۖ
مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ اِيْمَانَهٗٓ اَتَقْتُلُوْنَ رَجُلًا اَنْ
يَّقُوْلَ رَبِّيَ اللّٰهُ وَقَدْ جَاۤءَكُمْ بِالْبَيِّنٰتِ مِنْ
رَّبِّكُمْ ۗوَاِنْ يَّكُ كَاذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهٗ ۚوَاِنْ يَّكُ
صَادِقًا يُّصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذِيْ يَعِدُكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا
يَهْدِيْ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌwa qāla
rajulum mu`minum min āli fir'auna yaktumu īmānahū a taqtulụna rajulan ay
yaqụla rabbiyallāhu wa qad jā`akum bil-bayyināti mir rabbikum, wa iy
yaku kāżiban fa 'alaihi każibuh, wa iy yaku ṣādiqay yuṣibkum ba'ḍullażī
ya'idukum, innallāha lā yahdī man huwa musrifung każżābDan
seseorang yang beriman di antara keluarga Fir‘aun yang menyembunyikan
imannya berkata, “Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia
berkata, “Tuhanku adalah Allah,” padahal sungguh, dia telah datang
kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu. Dan jika
dia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya
itu; dan jika dia seorang yang benar, nis-caya sebagian (bencana) yang
diancamkannya kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta.
- يٰقَوْمِ لَكُمُ الْمُلْكُ
الْيَوْمَ ظَاهِرِيْنَ فِى الْاَرْضِۖ فَمَنْ يَّنْصُرُنَا مِنْۢ بَأْسِ
اللّٰهِ اِنْ جَاۤءَنَا ۗقَالَ فِرْعَوْنُ مَآ اُرِيْكُمْ اِلَّا مَآ
اَرٰى وَمَآ اَهْدِيْكُمْ اِلَّا سَبِيْلَ الرَّشَادِyā
qaumi lakumul-mulkul-yauma ẓāhirīna fil-arḍi fa may yanṣurunā mim
ba`sillāhi in jā`anā, qāla fir'aunu mā urīkum illā mā arā wa mā ahdīkum
illā sabīlar-rasyādWahai kaumku! Pada hari ini
kerajaan ada padamu dengan berkuasa di bumi, tetapi siapa yang akan
menolong kita dari azab Allah jika (azab itu) menimpa kita?” Fir‘aun
berkata, “Aku hanya mengemukakan kepadamu, apa yang aku pandang baik;
dan aku hanya menunjukkan kepadamu jalan yang benar.”
- وَقَالَ الَّذِيْٓ اٰمَنَ يٰقَوْمِ اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ مِّثْلَ يَوْمِ الْاَحْزَابِۙ wa qālallażī āmana yā qaumi innī akhāfu 'alaikum miṡla yaumil-aḥzābDan
orang yang beriman itu berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku
khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti hari kehancuran golongan
yang bersekutu,
- مِثْلَ دَأْبِ قَوْمِ نُوْحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوْدَ وَالَّذِيْنَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ ۗوَمَا اللّٰهُ يُرِيْدُ ظُلْمًا لِّلْعِبَادِmiṡla da`bi qaumi nụḥiw wa 'ādiw wa ṡamụda wallażīna mim ba'dihim, wa mallāhu yurīdu ẓulmal lil-'ibād(yakni)
seperti kebiasaan kaum Nuh, ’Ad, samud dan orang-orang yang datang
setelah mereka. Padahal Allah tidak menghendaki kezaliman terhadap
hamba-hamba-Nya.”
- وَيٰقَوْمِ اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ يَوْمَ التَّنَادِۙ wa yā qaumi innī akhāfu 'alaikum yaumat-tanādDan wahai kaumku! Sesungguhnya aku benar-benar khawatir terhadapmu akan (siksaan) hari saling memanggil,
- يَوْمَ تُوَلُّوْنَ مُدْبِرِيْنَۚ مَا لَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ مِنْ عَاصِمٍۚ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍyauma tuwallụna mudbirīn, mā lakum minallāhi min 'āṣim, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min hād(yaitu)
pada hari (ketika) kamu berpaling ke belakang (lari), tidak ada seorang
pun yang mampu menyelamatkan kamu dari (azab) Allah. Dan barangsiapa
dibiarkan sesat oleh Allah, niscaya tidak ada sesuatu pun yang mampu
memberi petunjuk.”
- وَلَقَدْ جَاۤءَكُمْ
يُوْسُفُ مِنْ قَبْلُ بِالْبَيِّنٰتِ فَمَا زِلْتُمْ فِيْ شَكٍّ مِّمَّا
جَاۤءَكُمْ بِهٖ ۗحَتّٰىٓ اِذَا هَلَكَ قُلْتُمْ لَنْ يَّبْعَثَ اللّٰهُ
مِنْۢ بَعْدِهٖ رَسُوْلًا ۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ
مُّرْتَابٌۙwa laqad jā`akum yụsufu ming
qablu bil-bayyināti fa mā ziltum fī syakkim mimmā jā`akum bih, hattā iżā
halaka qultum lay yab'aṡallāhu mim ba'dihī rasụlā, każālika
yuḍillullāhu man huwa musrifum murtāb,Dan
sungguh, sebelum itu Yusuf telah datang kepadamu dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, tetapi kamu senantiasa meragukan apa yang
dibawanya, bahkan ketika dia wafat, kamu berkata, “Allah tidak akan
mengirim seorang rasul pun setelahnya.” Demikianlah Allah membiarkan
sesat orang yang melampaui batas dan ragu-ragu,
- ۨالَّذِيْنَ يُجَادِلُوْنَ
فِيْٓ اٰيٰتِ اللّٰهِ بِغَيْرِ سُلْطٰنٍ اَتٰىهُمْۗ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ
اللّٰهِ وَعِنْدَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۗ كَذٰلِكَ يَطْبَعُ اللّٰهُ عَلٰى
كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍallażīna
yujādilụna fī āyātillāhi bigairi sulṭānin atāhum, kabura maqtan
'indallāhi wa 'indallażīna āmanụ, każālika yaṭba'ullāhu 'alā kulli qalbi
mutakabbirin jabbār(yaitu) orang-orang yang
memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka.
Sangat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan orang-orang yang
beriman. Demikianlah Allah mengunci hati setiap orang yang sombong dan
berlaku sewenang-wenang.
- وَقَالَ فِرْعَوْنُ يٰهَامٰنُ ابْنِ لِيْ صَرْحًا لَّعَلِّيْٓ اَبْلُغُ الْاَسْبَابَۙwa qāla fir'aunu yā hāmānubni lī ṣar-ḥal la'allī ablugul-asbābDan Fir‘aun berkata, “Wahai Haman! Buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi agar aku sampai ke pintu-pintu,
- اَسْبَابَ السَّمٰوٰتِ
فَاَطَّلِعَ اِلٰٓى اِلٰهِ مُوْسٰى وَاِنِّيْ لَاَظُنُّهٗ كَاذِبًا
ۗوَكَذٰلِكَ زُيِّنَ لِفِرْعَوْنَ سُوْۤءُ عَمَلِهٖ وَصُدَّ عَنِ
السَّبِيْلِ ۗوَمَا كَيْدُ فِرْعَوْنَ اِلَّا فِيْ تَبَابٍ asbābas-samāwāti
fa aṭṭali'a ilā ilāhi mụsā wa innī la`aẓunnuhụ kāżibā, wa każālika
zuyyina lifir'auna sū`u 'amalihī wa ṣudda 'anis-sabīl, wa mā kaidu
fir'auna illā fī tabāb(yaitu) pintu-pintu
langit, agar aku dapat melihat Tuhannya Musa, tetapi aku tetap
memandangnya seorang pendusta.” Dan demikianlah dijadikan terasa indah
bagi Fir‘aun perbuatan buruknya itu, dan dia tertutup dari jalan (yang
benar); dan tipu daya Fir‘aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian.
- وَقَالَ الَّذِيْٓ اٰمَنَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوْنِ اَهْدِكُمْ سَبِيْلَ الرَّشَادِۚwa qālallażī āmana yā qaumittabi'ụni ahdikum sabīlar-rasyādDan orang yang beriman itu berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.
- يٰقَوْمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ ۖوَّاِنَّ الْاٰخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِyā qaumi innamā hāżihil-ḥayātud-dun-yā matā'uw wa innal-ākhirata hiya dārul-qarārWahai
kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan
(sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
- مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلَا
يُجْزٰىٓ اِلَّا مِثْلَهَاۚ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ
اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤىِٕكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ
يُرْزَقُوْنَ فِيْهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ man
'amila sayyi`atan fa lā yujzā illā miṡlahā, wa man 'amila ṣāliḥam min
żakarin au unṡā wa huwa mu`minun fa ulā`ika yadkhulụnal-jannata
yurzaqụna fīhā bigairi ḥisābBarangsiapa
mengerjakan perbuatan jahat, maka dia akan dibalas sebanding dengan
kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki
maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman, maka mereka akan
masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga.
- ۞ وَيٰقَوْمِ مَا لِيْٓ اَدْعُوْكُمْ اِلَى النَّجٰوةِ وَتَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَى النَّارِۗwa yā qaumi mā lī ad'ụkum ilan-najāti wa tad'ụnanī ilan-nārDan wahai kaumku! Bagaimanakah ini, aku menyerumu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeruku ke neraka?
- تَدْعُوْنَنِيْ لِاَكْفُرَ
بِاللّٰهِ وَاُشْرِكَ بِهٖ مَا لَيْسَ لِيْ بِهٖ عِلْمٌ وَّاَنَا۠
اَدْعُوْكُمْ اِلَى الْعَزِيْزِ الْغَفَّارِtad'ụnanī li`akfura billāhi wa usyrika bihī mā laisa lī bihī 'ilmuw wa ana ad'ụkum ilal-'azīzil-gaffār(Mengapa)
kamu menyeruku agar kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan
sesuatu yang aku tidak mempunyai ilmu tentang itu, padahal aku menyerumu
(beriman) kepada Yang Mahaperkasa, Maha Pengampun?
- لَا جَرَمَ اَنَّمَا
تَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ لَيْسَ لَهٗ دَعْوَةٌ فِى الدُّنْيَا وَلَا فِى
الْاٰخِرَةِ وَاَنَّ مَرَدَّنَآ اِلَى اللّٰهِ وَاَنَّ الْمُسْرِفِيْنَ
هُمْ اَصْحٰبُ النَّارِlā jarama annamā
tad'ụnanī ilaihi laisa lahụ da'watun fid-dun-yā wa lā fil-ākhirati wa
anna maraddanā ilallāhi wa annal-musrifīna hum aṣ-ḥābun-nārSudah
pasti bahwa apa yang kamu serukan aku kepadanya bukanlah suatu seruan
yang berguna baik di dunia maupun di akhirat. Dan sesungguhnya tempat
kembali kita pasti kepada Allah, dan sesungguhnya orang-orang yang
melampaui batas, mereka itu akan menjadi penghuni neraka.
- فَسَتَذْكُرُوْنَ مَآ اَقُوْلُ لَكُمْۗ وَاُفَوِّضُ اَمْرِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَصِيْرٌ ۢبِالْعِبَادِfasatażkurụna mā aqụlu lakum, wa ufawwiḍu amrī ilallāh, innallāha baṣīrum bil-'ibādMaka
kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepadamu. Dan aku
menyerahkan urusanku kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya.”
- فَوَقٰىهُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِ مَا مَكَرُوْا وَحَاقَ بِاٰلِ فِرْعَوْنَ سُوْۤءُ الْعَذَابِۚfa waqāhullāhu sayyi`āti mā makarụ wa ḥāqa bi`āli fir'auna sū`ul-'ażābMaka
Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, sedangkan Fir‘aun
beserta kaumnya dikepung oleh azab yang sangat buruk.
- اَلنَّارُ يُعْرَضُوْنَ
عَلَيْهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّا ۚوَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ ۗ
اَدْخِلُوْٓا اٰلَ فِرْعَوْنَ اَشَدَّ الْعَذَابِan-nāru yu'raḍụna 'alaihā guduwwaw wa 'asyiyyā, wa yauma taqụmus-sā'ah, adkhilū āla fir'auna asyaddal-'ażābKepada
mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari
terjadinya Kiamat. (Lalu kepada malaikat diperintahkan), “Masukkanlah
Fir‘aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!”
- وَاِذْ يَتَحَاۤجُّوْنَ فِى
النَّارِ فَيَقُوْلُ الضُّعَفٰۤؤُ لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا
كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ اَنْتُمْ مُّغْنُوْنَ عَنَّا نَصِيْبًا مِّنَ
النَّارِwa iż yataḥājjụna fin-nāri fa
yaqụlud-du'afā`u lillażīnastakbarū innā kunnā lakum taba'an fa hal antum
mugnụna 'annā naṣībam minan-nārDan
(Ingatlah), ketika mereka berbantah-bantahan dalam neraka, maka orang
yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri,
“Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu
melepaskan sebagian (azab) api neraka yang menimpa kami?”
- قَالَ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا كُلٌّ فِيْهَآ اِنَّ اللّٰهَ قَدْ حَكَمَ بَيْنَ الْعِبَادِqālallażīnastakbarū innā kullun fīhā innallāha qad ḥakama bainal-'ibādOrang-orang
yang menyombongkan diri menjawab, “Sesungguhnya kita semua sama-sama
dalam neraka karena Allah telah menetapkan keputusan antara
hamba-hamba-(Nya).”
- وَقَالَ الَّذِيْنَ فِى النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوْا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِّنَ الْعَذَابِ wa qālallażīna fin-nāri likhazanati jahannamad'ụ rabbakum yukhaffif 'annā yaumam minal-'ażābDan
orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga
neraka Jahanam, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu agar Dia meringankan azab
atas kami sehari saja.”
- قَالُوْٓا اَوَلَمْ تَكُ
تَأْتِيْكُمْ رُسُلُكُمْ بِالْبَيِّنٰتِ ۗقَالُوْا بَلٰىۗ قَالُوْا
فَادْعُوْا ۚوَمَا دُعٰۤؤُا الْكٰفِرِيْنَ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍqālū a wa lam taku ta`tīkum rusulukum bil-bayyināt, qālụ balā, qālụ fad'ụ, wa mā du'ā`ul-kāfirīna illā fī ḍalālMaka
(penjaga-penjaga Jahanam) berkata, “Apakah rasul-rasul belum datang
kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata?” Mereka menjawab,
“Benar, sudah datang.” (Penjaga-penjaga Jahanam) berkata, “Berdoalah
kamu (sendiri!)” Namun doa orang-orang kafir itu sia-sia belaka.
- اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُوْمُ الْاَشْهَادُۙ innā lananṣuru rusulanā wallażīna āmanụ fil-ḥayātid-dun-yā wa yauma yaqụmul-asy-hādSesungguhnya
Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam
kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat),
- يَوْمَ لَا يَنْفَعُ الظّٰلِمِيْنَ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْۤءُ الدَّارِ yauma lā yanfa'uẓ-ẓālimīna ma'żiratuhum wa lahumul-la'natu wa lahum sū`ud-dār(yaitu)
hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim dan
mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk.
- وَلَقَدْاٰتَيْنَا مُوْسٰى الْهُدٰى وَاَوْرَثْنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ الْكِتٰبَۙ wa laqad ātainā mụsal-hudā wa auraṡnā banī isrā`īlal-kitābDan sungguh, Kami telah memberikan petunjuk kepada Musa; dan mewariskan Kitab (Taurat) kepada Bani Israil,
- هُدًى وَّذِكْرٰى لِاُولِى الْاَلْبَابِhudaw wa żikrā li`ulil-albābuntuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berpikiran sehat.
- فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِfaṣbir inna wa'dallāhi ḥaqquw wastagfir liżambika wa sabbiḥ biḥamdi rabbika bil-'asyiyyi wal-ibkārMaka
bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah
ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu
petang dan pagi.
- اِنَّ الَّذِيْنَ
يُجَادِلُوْنَ فِيْٓ اٰيٰتِ اللّٰهِ بِغَيْرِ سُلْطٰنٍ اَتٰىهُمْ ۙاِنْ
فِيْ صُدُوْرِهِمْ اِلَّا كِبْرٌ مَّا هُمْ بِبَالِغِيْهِۚ فَاسْتَعِذْ
بِاللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُinnallażīna
yujādilụna fī āyātillāhi bigairi sulṭānin atāhum in fī ṣudụrihim illā
kibrum mā hum bibāligīh, fasta'iż billāh, innahụ huwas-samī'ul-baṣīrSesungguhnya
orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan (bukti)
yang sampai kepada mereka, yang ada dalam dada mereka hanyalah
(keinginan akan) kebesaran yang tidak akan mereka capai, maka mintalah
perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
- لَخَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ اَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَlakhalqus-samāwāti wal-arḍi akbaru min khalqin-nāsi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụnSungguh,
penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia,
akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
- وَمَا يَسْتَوِى الْاَعْمٰى
وَالْبَصِيْرُ ەۙ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَلَا
الْمُسِيْۤئُ ۗقَلِيْلًا مَّا تَتَذَكَّرُوْنَwa mā yastawil-a'mā wal-baṣīru wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa lal-musī`, qalīlam mā tatażakkarụnDan
tidak sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidak (sama)
pula orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan
orang-orang yang berbuat kejahatan. Hanya sedikit sekali yang kamu ambil
pelajaran.
- اِنَّ السَّاعَةَ لَاٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَا ۖوَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَinnas-sā'ata la`ātiyatul lā raiba fīhā wa lākinna akṡaran-nāsi lā yu`minụnSesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
- وَقَالَ رَبُّكُمُ
ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ
عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖwa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīnDan
Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku
akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
- اَللّٰهُ الَّذِيْ جَعَلَ
لَكُمُ الَّيْلَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا ۗاِنَّ
اللّٰهَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا
يَشْكُرُوْنَallāhullażī ja'ala lakumul-laila
litaskunụ fīhi wan-nahāra mubṣirā, innallāha lażụ faḍlin 'alan-nāsi wa
lākinna akṡaran-nāsi lā yasykurụnAllah-lah
yang menjadikan malam untukmu agar kamu beristirahat padanya; (dan
menjadikan) siang terang benderang. Sungguh, Allah benar-benar memiliki
karunia yang dilimpahkan kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak
bersyukur.
- ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۖفَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَżālikumullāhu rabbukum khāliqu kulli syaī`, lā ilāha illā huwa fa annā tu`fakụnDemikianlah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tidak ada tuhan selain Dia; maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?
- كَذٰلِكَ يُؤْفَكُ الَّذِيْنَ كَانُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ يَجْحَدُوْنَkażālika yu`fakullażīna kānụ bi`āyātillāhi yaj-ḥadụnDemikianlah orang-orang yang selalu mengingkari ayat-ayat Allah dipalingkan.
- اَللّٰهُ الَّذِيْ جَعَلَ
لَكُمُ الْاَرْضَ قَرَارًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً وَّصَوَّرَكُمْ
فَاَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ ۗذٰلِكُمُ اللّٰهُ
رَبُّكُمْ ۚ فَتَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَallāhullażī
ja'ala lakumul-arḍa qarāraw was-samā`a binā`aw wa ṣawwarakum fa aḥsana
ṣuwarakum wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāt, żālikumullāhu rabbukum, fa
tabārakallāhu rabbul-'ālamīnAllah-lah yang
menjadikan bumi untukmu sebagai tempat menetap dan langit sebagai atap,
dan membentukmu lalu memperindah rupamu serta memberimu rezeki dari yang
baik-baik. Demikianlah Allah, Tuhanmu, Mahasuci Allah, Tuhan seluruh
alam.
- هُوَ الْحَيُّ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ۗ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَhuwal-ḥayyu lā ilāha illā huwa fad'ụhu mukhliṣīna lahud-dīn, al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīnDialah
yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia dengan
tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh
alam.
- ۞ قُلْ اِنِّيْ نُهِيْتُ
اَنْ اَعْبُدَ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَمَّا
جَاۤءَنِيَ الْبَيِّنٰتُ مِنْ رَّبِّيْ وَاُمِرْتُ اَنْ اُسْلِمَ لِرَبِّ
الْعٰلَمِيْنَqul innī nuhītu an a'budallażīna tad'ụna min dụnillāhi lammā jā`aniyal-bayyinātu mir rabbī wa umirtu an uslima lirabbil-'ālamīnKatakanlah
(Muhammad), “Sungguh, aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah
selain Allah, setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari
Tuhanku; dan aku diperintahkan agar berserah diri kepada Tuhan seluruh
alam.”
- هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ
مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ
يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْ ثُمَّ
لِتَكُوْنُوْا شُيُوْخًا ۚوَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى مِنْ قَبْلُ
وَلِتَبْلُغُوْٓا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَhuwallażī
khalaqakum min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma min 'alaqatin ṡumma
yukhrijukum ṭiflan ṡumma litablugū asyuddakum ṡumma litakụnụ syuyụkhā,
wa mingkum may yutawaffā ming qablu wa litablugū ajalam musammaw wa
la'allakum ta'qilụnDialah yang menciptakanmu
dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah,
kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu
sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang
dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar kamu sampai kepada
kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti.
- هُوَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۚ فَاِذَا قَضٰىٓ اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ huwallażī yuḥyī wa yumīt, fa iżā qaḍā amran fa innamā yaqụlu lahụ kun fa yakụnDialah
yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila Dia hendak menetapkan
sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah
sesuatu itu.
- اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ يُجَادِلُوْنَ فِيْٓ اٰيٰتِ اللّٰهِ ۗاَنّٰى يُصْرَفُوْنَۚa lam tara ilallażīna yujādilụna fī āyātillāh, annā yuṣrafụnApakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang (selalu) membantah ayat-ayat Allah? Bagaimana mereka dapat dipalingkan?
- اَلَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِالْكِتٰبِ وَبِمَآ اَرْسَلْنَا بِهٖ رُسُلَنَا ۗفَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَۙallażīna każżabụ bil-kitābi wa bimā arsalnā bihī rusulanā, fa saufa ya'lamụn(Yaitu)
orang-orang yang mendustakan Kitab (Al-Qur'an) dan wahyu yang dibawa
oleh rasul-rasul Kami yang telah Kami utus. Kelak mereka akan
mengetahui,
- اِذِ الْاَغْلٰلُ فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ وَالسَّلٰسِلُۗ يُسْحَبُوْنَۙiżil-aglālu fī a'nāqihim was-salāsil, yus-ḥabụnketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret,
- فِى الْحَمِيْمِ ەۙ ثُمَّ فِى النَّارِ يُسْجَرُوْنَۚfil-ḥamīmi ṡumma fin-nāri yusjarụnke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api,
- ثُمَّ قِيْلَ لَهُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْ تُشْرِكُوْنَۙṡumma qīla lahum aina mā kuntum tusyrikụnkemudian dikatakan kepada mereka, “Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan,
- مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ
ۗقَالُوْا ضَلُّوْا عَنَّا بَلْ لَّمْ نَكُنْ نَّدْعُوْا مِنْ قَبْلُ
شَيْـًٔاۚ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ الْكٰفِرِيْنَmin dụnillāh, qālụ ḍallụ 'annā bal lam nakun nad'ụ ming qablu syai`ā, każālika yuḍillullāhul-kāfirīn(yang
kamu sembah) selain Allah?” Mereka menjawab, “Mereka telah hilang
lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tidak pernah menyembah sesuatu.”
Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang kafir.
- ذٰلِكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَفْرَحُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَمْرَحُوْنَżālikum bimā kuntum tafraḥụna fil-arḍi bigairil-ḥaqqi wa bimā kuntum tamraḥụnYang
demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di bumi (tanpa)
mengindahkan kebenaran dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam
kemaksiatan).
- اُدْخُلُوْٓا اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚفَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِيْنَudkhulū abwāba jahannama khālidīna fīhā, fa bi`sa maṡwal-mutakabbirīn(Dikatakan
kepada mereka), “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahanam, dan kamu
kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang
yang sombong.”
- فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ
اللّٰهِ حَقٌّ ۚفَاِمَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِيْ نَعِدُهُمْ اَوْ
نَتَوَفَّيَنَّكَ فَاِلَيْنَا يُرْجَعُوْنَfaṣbir inna wa'dallāhi ḥaqq, fa immā nuriyannaka ba'ḍallażī na'iduhum au natawaffayannaka fa ilainā yurja'ụnMaka
bersabarlah engkau (Muhammad), sesungguhnya janji Allah itu benar.
Meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami ancamkan
kepada mereka, atau pun Kami wafatkan engkau (sebelum ajal menimpa
mereka), namun kepada Kamilah mereka dikembalikan.
- وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا
رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ
مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ
بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ
بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ wa
laqad arsalnā rusulam ming qablika min-hum mang qaṣaṣnā 'alaika wa
min-hum mal lam naqṣuṣ 'alaīk, wa mā kāna lirasụlin ay ya`tiya bi`āyatin
illā bi`iżnillāh, fa iżā jā`a amrullāhi quḍiya bil-ḥaqqi wa khasira
hunālikal-mubṭilụnDan sungguh, Kami telah
mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada
yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami
ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat,
kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk
semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah
orang-orang yang berpegang kepada yang batil.
- اَللّٰهُ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَنْعَامَ لِتَرْكَبُوْا مِنْهَا وَمِنْهَا تَأْكُلُوْنَۖallāhullażī ja'ala lakumul-an'āma litarkabụ min-hā wa min-hā ta`kulụnAllah-lah yang menjadikan hewan ternak untukmu, sebagian untuk kamu kendarai dan sebagian lagi kamu makan.
- وَلَكُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ وَلِتَبْلُغُوْا عَلَيْهَا حَاجَةً فِيْ صُدُوْرِكُمْ وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُوْنَۗwa lakum fīhā manāfi'u wa litablugụ 'alaihā ḥājatan fī ṣudụrikum wa 'alaihā wa 'alal-fulki tuḥmalụnDan
bagi kamu (ada lagi) manfaat-manfaat yang lain padanya (hewan ternak
itu) dan agar kamu mencapai suatu keperluan (tujuan) yang tersimpan
dalam hatimu (dengan mengendarainya). Dan dengan mengendarai
binatang-binatang itu, dan di atas kapal mereka diangkut.
- وَيُرِيْكُمْ اٰيٰتِهٖۖ فَاَيَّ اٰيٰتِ اللّٰهِ تُنْكِرُوْنَwa yurīkum āyātihī fa ayya āyātillāhi tungkirụnDan Dia memperlihatkan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepadamu. Lalu tanda-tanda (kebesaran) Allah yang mana yang kamu ingkari?
- اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى
الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ
قَبْلِهِمْ ۗ كَانُوْٓا اَكْثَرَ مِنْهُمْ وَاَشَدَّ قُوَّةً وَّاٰثَارًا
فِى الْاَرْضِ فَمَآ اَغْنٰى عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَa
fa lam yasīrụ fil-arḍi fa yanẓurụ kaifa kāna 'āqibatullażīna ming
qablihim, kānū akṡara min-hum wa asyadda quwwataw wa āṡāran fil-arḍi fa
mā agnā 'an-hum mā kānụ yaksibụnMaka apakah
mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi, lalu mereka memperhatikan
bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu lebih
banyak dan lebih hebat kekuatannya serta (lebih banyak)
peninggalan-peninggalan peradabannya di bumi, maka apa yang mereka
usahakan itu tidak dapat menolong mereka.
- فَلَمَّا جَاۤءَتْهُمْ
رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَرِحُوْا بِمَا عِنْدَهُمْ مِّنَ الْعِلْمِ
وَحَاقَ بِهِمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَfa lammā jā`at-hum rusuluhum bil-bayyināti fariḥụ bimā 'indahum minal-'ilmi wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụnMaka
ketika para rasul datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang
nyata, mereka merasa senang dengan ilmu yang ada pada mereka dan mereka
dikepung oleh (azab) yang dahulu mereka memperolok-olokkannya.
- فَلَمَّا رَاَوْا بَأْسَنَاۗ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَحْدَهٗ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهٖ مُشْرِكِيْنَfa lammā ra`au ba`sanā, qālū āmannā billāhi waḥdahụ wa kafarnā bimā kunnā bihī musyrikīnMaka
ketika mereka melihat azab Kami, mereka berkata, “Kami hanya beriman
kepada Allah saja dan kami ingkar kepada sembahan-sembahan yang telah
kami persekutukan dengan Allah.”
- فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ
اِيْمَانُهُمْ لَمَّا رَاَوْا بَأْسَنَا ۗسُنَّتَ اللّٰهِ الَّتِيْ قَدْ
خَلَتْ فِيْ عِبَادِهِۚ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكٰفِرُوْنَ fa lam yaku yanfa'uhum īmānuhum lammā ra`au ba`sanā, sunnatallāhillatī qad khalat fī 'ibādih, wa khasira hunālikal-kāfirụnMaka
iman mereka ketika mereka telah melihat azab Kami tidak berguna lagi
bagi mereka. Itulah (ketentuan) Allah yang telah berlaku terhadap
hamba-hamba-Nya. Dan ketika itu rugilah orang-orang kafir.